Isa Nuruddin (kanan) pengusaha properti asal Pakuwon Surabaya yang kini dirikan Pasar di Rembang, Pasuruan

Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Kecamatan Rembang, Pasuruan bakalan punya pasar yang representatif. Pasar tersebut dibangun diatas tanah yang letaknya persis di tengah – tengah akses antar desa di Kecamatan Rembang, Pasuruan.

Pasar Rembang tersebut dibangun oleh pengusaha properti asal Surabaya, Isa Nuruddin. Meski dikanan kirinya masih banyak sawah terbentang di area pembangunan pasar tersebut, namun Isa Nuruddin sangat optimis pasar yang ia dirikan tersebut bakalan ramai dikemudian hari.

Isa Nuruddin adalah pengusaha dibidang properti yang cukup punya nama besar di Jawa Timur. Ia memprediksi bahwa pasar di Rembang yang ia dirikan bakalan ramai dikemudian hari bukan sekedar ucap saja. Ia dengan tim surveynya telah lama melakukan survey lokasi pasar yang terletak di Desa Siar, Rembang tersebut.

“Saya melihatnya begini. Menurut keilmuan saya, Coba sampean lihat LHR-nya (Lalu Lintas Hariannya) rata-rata lalu lalang kendaraan tingggi. Didalam ilmu tehnik pembangunan itu, selalu survey sosiologi dan faktor demografi menjadi hal penting. Dulu pertama saya datang ke daerah sini tahun 2007, masih sepi sekali. Dalam 2 tahun terakhir ini, lalu lalang kendaraan sudah ramai sekali,” terang Isa Nuruddin, memulai pembicaraannya.

Isa Nuruddin bercita – cita, dengan adanya pasar di Rembang tersebut ada geliat ekonomi warga masyarakat sekitar yang tumbuh.

Lokasi pasar di Rembang, Pasuruan

“Proyeksi pasar ini sekaligus juga sebagai destinasi pertanian. Saya disini sudah banyak menanam. Ada pisang kapendis 700 pohon, ada alpukat 50 pohon, jeruk 300 pohon dan Pete 50 pohon. Jadi Pasar Rembang ini nanti 50 % untuk disewakan bagi masyarakat sekitar. 50% untuk menggelar hasil pertanian saya,” terang Isa Nuruddin.

Soal analisa ramainya pasar, Isa Nuruddin menegaskan bahwa survey kelayakan usaha sudah benar- benar ia lakukan 2 tahun sebelum ia mendirikan Pasar Rembang tersebut. Tim survey itu, katanya, sudah mengidentifikasi di beberapa desa sekitar pasar. Misalnya Desa Siar, Desa Krengi, Desa Pajaran dan Tampong.

“Kalau nanti pasar sudah beroperasi. Ada 50 bangunan dalam pasar tersebut. 20 toko dan 30 bedak. 50 bangunan pasar itu kalau diberi lampu penerangan, maka akan berpengaruh bagi masyarakat disekitar sini. Ada geliat ekonomi yang akan tertangkap oleh masyarakat sekitar,” ujarnya menambahkan.

Soal jenisnya, apa masuk kategori agen atau pasar biasa, Isa Nuruddin belum mengidentifikasi lebih jauh. Namun menurutnya, tidak menutup kemungkinan suatu ketika Pasar Rembang tersebut bisa menjadi agen.

“Harapan kita, dengan adanya pasar ini nanti, masyarkat sekitar tidak kesulitan untuk membeli kebutuhan sehari – hari. Misalnya kebutuhan susu, pempes dan segala kebutuhan rumah tangga yang lain,” tambahnya.

Yang lebih penting dari sekedar bisnis, kata Isa Nuruddin, pendirian Pasar Rembang tersebut adalah untuk pemberdayaan ekonomi santri yang bekerja sama dengannya. Beberapa Santri itu adalah santrinya Kiai Muslim, Krengi Rembang dan santri Sidogiri.

Soal image Rembang sebagai daerah yang rawan, Isa Nuruddin berkeyakinan, dengan pendirian pasar tersebut lambat Laun image itu akan terkikis.

“Ya saat ini jam 9 atau jam 10 malam jalan di sekitar Rembang ini memang sepi. Ya nanti dengan adanya pasar ini insya Allah kesan rawan itu akan hilang. Disamping karena ada faktor keramaian berupa pasar, kita juga nanti akan meminta bantuan aparat untuk memback up pasar ini supaya kesan rawannya hilang. Kita juga nanti akan bangunkan pos penjagaan sehingga pengunjung yang berkunjung ke pasar meski malam hari akan merasa aman,” terangnya. (mnr).