Jakarta | JATIMONLINE.NET,- Sejak beredarnya video Gus Miftah yang dianggap menghina pedagang es teh bernama Sunhaji, publik ramai-ramai menolak tokoh pendakwah tersebut menjabat sebagai utusan presiden. Reaksi keras netizen terlihat dengan munculnya tujuh petisi di situs change.org, yang menyerukan agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Salah satu petisi dengan jumlah tanda tangan terbanyak berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden”. Menanggapi desakan publik, Gus Miftah akhirnya resmi mengundurkan diri pada Jumat (6/12/2024) dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Namun, keputusan tersebut tidak sepenuhnya diterima semua pihak. Kini, sebuah petisi baru muncul, kali ini untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah. Petisi yang digagas Agus Saripin di change.org ini mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung Gus Miftah tetap menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih.

Petisi Penolakan Pengunduran Diri Gus Miftah Mendapat Dukungan Terbatas

Petisi yang diajukan Agus Saripin mulai dibuat pada 7 Desember 2024. Namun, hingga 8 Desember 2024, hanya 411 orang yang menandatangani petisi tersebut. Dalam kampanyenya, Agus Saripin mengajukan tiga poin utama:

  1. Memohon Presiden Prabowo Subianto untuk mempertahankan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, dengan memberikan kesempatan bagi Gus Miftah untuk beradaptasi dan mengurangi kebiasaan yang terbentuk dari latar belakangnya.
  2. Meminta Gus Miftah untuk tetap bersedia menjalankan amanah negara sebagai bagian dari UKP di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.
  3. Mengimbau seluruh masyarakat Indonesia agar bersikap bijaksana seperti keluarga Sunhaji yang telah memberikan maaf kepada Gus Miftah, sehingga kontroversi ini tidak berkembang menjadi serangan pribadi yang tidak sehat.

Meskipun petisi ini mencerminkan dukungan dari sebagian kecil masyarakat, pengunduran diri Gus Miftah tetap menjadi isu yang membelah opini publik. Sementara sejumlah pihak menyerukan agar beliau tetap menjabat, sebagian besar masyarakat masih mempertanyakan kelayakannya untuk posisi tersebut. (min).