Netizen Penghujat Habib Abdul Qodir Mencium Tangan Gus Thuba, Gagal Pahami Antara Adab dan Ta’dzim
Kolom | JATIMONLINE.NET,- Belakangan publik dihebohkan oleh peristiwa, yang dalam pandangan kelompok tertentu, itu tidak biasa. Tepatnya adalah kurang beradab dalam pandangan mereka. Peristiwa itu adalah saat Habib Abdul Qodir Banyuwangi mencium tangan Gus Thuba Topo Broto Maneges bin Gus Tijani Robert Syaifunnawas bin KH. Hamim Jazuli (Gus Miek) Ploso, Kediri.
Pijakan normatifnya orang yang menghujat dan membully Gus Thuba itu adalah “Al adab fauqol Ilmi” (adab itu lebih tinggi dari ilmu). Sedang pijakan yang lainnya adalah “yang lebih muda harusnya menghormati yang lebih tua”. Sedangkan pijakan yang terakhir adalah habaib itu maqomnya lebih tinggi ketimbang kiai ataupun Gus yang ada di bumi Nusantara ini.
Peristiwa Habib Abdul Qodir yang mencium tangan Gus Thuba itu terjadi saat Semaan Al-Quran di Banyuwangi, Jawa Timur. Akibat dari peristiwa itu, Gus Thuba dihujat habis habisan di media sosial oleh orang-orang yang memandang, bahwa status habaib itu lebih mulia dari kiai-kiai NU yang ada di bumi Nusantara ini.
Jika dalam kontek yang biasa, antara orang tua dengan orang yang muda, hukum adab yang muda harus menghormati yang tua itu berlangsung biasa-biasa saja. Maka ada pepatah bijak, yang muda menghormati yang tua, yang tua mencintai yang muda.
Terus Ekspresi Hormat Yang Anda Mau Dalam Gerakan Tubuh Itu Yang Bagaimana?
Pijakan Al adab fauqol Ilmi itu tidak salah. Yang muda harus menghormati yang tua juga tidak salah. Yang keliru adalah cara nitizen menyikapinya. Menghujat dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada Gus Thuba itu yang tidak benar.
Dalam peristiwa cium tangan Gus Thuba itu, Habib Abdul Qodir nampak menunjukkan ekspresi yang biasa, bahkan kelihatan keihlasannya. Hingga dalam kesempatan berikutnya, Habib Abdul Qodir memberikan klarifikasinya ke media, bahwa cium tangan yang dilakunnya pada Gus Thuba karena Gus Thuba pantas mendapatkan itu.
Meski diklarifikasi langsung oleh Habib Abdul Qodir, namun pembenci Gus Thuba masih saja terus membully dengan komentar yang jelek padanya. Hingga beberapa hari, Video pendek dengan komentar nada kebencian terus saja muncul di media sosial.
Yang menjadi catatan penting dari peristiwa itu adalah, soal yang muda harus menghormati yang lebih tua, jika diekspresikan, itu pelanggarannya harus bagaimana? Haruskah yang lebih muda badannya ndunuk ndunuk (menekuk tubuhnya dengan posisi seperti posisi rukuk dalam sholat) untuk menunjukkan ekspresi hormat atau adab bagi yang muda kepada yang tua. Tidak kan?
Tinggalkan Balasan