Jatim Alami Deflasi 0,54% Januari 2025 Akibat Diskon Tarif Listrik
Surabaya | JATIMONLINE.NET,- Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,54% secara m-to-m pada periode Januari 2025.
Salah satu pemicu deflasi yang dialami pemerintah provinsi Jawa Timur adalah diskon tarif listrik.
Sebagaimana diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur yang mengungkapkan bahwa banyak kebijakan pemerintah yang sangat mempengaruhi perkembangan harga komoditas pokok.
“termasuk di Jatim. Pertama terkait diskon 50% tarif listrik PLN yang berlaku 2 bulan, Januari-Februari,” ujar Kepala BPS Jatim Dr Ir Zulkipli kepada wartawan di kantornya, Senin (3/2/2025).
Hal tersebut berdampak pada kelompok air, listrik, dan BBM yang periode ini memberi andil negatif sebesar 1,13%. Dengan komoditas utamanya yakni tarif listrik yang mengalami deflasi sebesar 29,93%.
Tak sebanding dengan kelompok pengeluaran lain yakni makanan, minuman, dan tembakau yang pada periode Januari 2025 ini hanya memberikan andil positif sebesar 0,46%.
“Besarnya tekanan air, listrik, BBM mendorong deflasi sebesar 0,54% karena kenaikan inflasi dari kelompok makanan minuman tembakau hanya 0,46%,” terang Zulkipli.
Zulkipli menuturkan bahwa kondisi deflasi ini terjadi di seluruh 11 kabupaten/kota yang termasuk dalam IHK (Indeks Harga Konsumen) Jatim.
Deflasi terdalam terjadi di Sumenep sebesar 0,91% dan terendah di Banyuwangi sebesar 0,04%.
Sementara jika dibandingkan dengan kondisi nasional, deflasi yang terjadi di Jatim terlihat masih lebih rendah.
“Dengan deflasi 0,54%, Jatim terlihat sedikit lebih landai dibanding dengan provinsi lain. Jika dibanding dengan deflasi nasional sebesar 0,76%, maka terlihat bahwa penurunan yang terjadi di Jatim sedikit lebih rendah,” tuturnya.
Ia memperkirakan kondisi ini dapat berlanjut hingga bulan Februari 2025.
“Kejadian ini akan berlanjut sampai Februari.
Mengingat kebijakan diskon tarif listrik masih berlanjut,” pungkas Zulkipli.
Tinggalkan Balasan