Realisasi Dana Bantuan Dalam Program Kartu Prakerja

Foto; laman web prakerja
Oleh : Reina Lies Jayanti
Pada awal tahun 2020, Pemerintah dalam kabinet Jokowi mengeluarkan progam terbaru yaitu program Kartu Prakerja sebagai bagian dari pelaksanaan Inpres No. 4 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penganganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) untuk memberikan perlindungan social dan menanggulangi dampak negatif dari wabah COVID-19 terhadap perekonomian nasional. Denni Purbasarai, Direktur Eksekusi Managemen Pelaksanaan Kartu Prakerja menyampaikan : “Program Kartu Prakerja akan diberikan kepada sekitar 5,6 juta peserra di tahun 2020, dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif yang diterima oleh masing-masing peserta sebesar Rp 3.550.000. Pekerja formal atau informal yang terdampak COVID-19 dapat mendaftarkan diri di situs resmi program di www.prakerja.go.id mulai minggu kedua April.
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi dan peningkatan produktivitas melalui bantuan biaya pelatihan yang diberikan kepada semua WNI yang berusia 18 tahun keatas yang sedang sekolah/kuliah dan mereka yang terkena dampak langsung dari COVID-
19. Jenis pelatihannya berupa daring selama ada wabah COVID-19 ini. Beberapa platform digital yang melakukan kerja sama dengan Kartu Prakerja sampai saat ini adalah : Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker. Kemenko Perkonomian sebagai ketua Komite Cipta Karya adalah penanggung jawa program Kartu Prakerja dan Manajemen Pelaksana adalah operasional program.
Terdapat 7 tahap Program Kartu Prakerja yaitu :
1. Pendaftaran
Masuk kedalam situs prakerja.go.id dan buat akun dengan data diri pribadi. Dengan mendaftarkan alamat email yang terdaftar pada smartphone dan jangan lupa mengisi password. Kode verifikasi dikirimkan kepada email untuk konfirmasi apakah akun tersebut benar-benar milik peserta Kartu Prakerja.
2. Seleksi
Ikuti tes motivasi dan kemampuan dasar untuk bisa bergabung ke gelombang pendaftaran dan tunggu pengumuman hasilnya.
3. Pilih Pelatihan
Pilih pelatihan di Mitra Platform Digital Resmi dan bayar dengan Kartu Prakerja. Mitra yang dapay dipilih seperti Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker.
4. Ikuti Pelatihan
Selesaikan pelatihan online dan dapatkan sertifikat elektronik. Dalam pelatihan Kartu Prakerja ada beragam mulai dari keterampilan teknis hingga membangun usaha. Jenis-jenis pelatihan tersebut di antaranya cara berjualan secara online, menjadi fotografer, menguasai apklikasi komputer, kursus Bahasa, keterampilan perawatan kecantikan, menjadi pelatih kebugaran, cara mendapatkan penghasilan dari media sosial dan lain sebagainya.
5. Beri Ulasan dan Rating
Berikanlah ulasan dan rating terhadap pelatihan kamu. Rating dan ulasan diberikan sebagai patokan apakah dalam implementasi program Kartu Prakerja sukses atau tidak.
6. Intensif Pasca Pelatihan
Dapatkan intensif RP 600.000/ bulan selama 4 bulan setelah menyelesaikan pelatihan. Dana bantuan akan ditranfer ke rekening masing-masing peserta yang sudah dicantumkan dalam akun peserta.
7. Intensif Pasca Survey Kebekerjaan
Isi 3 survey yang diberikan pasca pelatigan dan dapatkan intensif Rp 50.000 untuk setiap survey.
Namun, dalam pengimplementasian progam Kartu Prakerja masih banyak kendala dan masalah. Berbagai macam kendala mulai saat proses pendaftaran sampai proses pemberian dana. Server sering eror apabila diakses di waktu-waktu kerja. Kendala lainnya yang paling umum yaitu eror saat mengunggah foto, alamat email tidak diverifikasi, serta inpit KK yang tidak valid.
Namun, kendala yang dirasakan akhir-akhir ini yaitu dana yang dijanjikan intensif selama 4 bulan tidak cair. Banyak peserta Kartu Prakerja yang mengeluh belum mendapatkan kepastian pencairan intensif bulan kedua. Padahal, seharusnya intensif harusnya diberikan pada pekan lalu
tepatnya tanggal 10 Juni 2020. Peserta program yang merupakan karyawan swasta yang dirumahkan akibat dari pandemik Covid-19. Menurut kendala masyarakat, pencairan dana intensif sebenarnya sudah terjadi sejak bulan pertama pada Mei lalu. Ada ribuan peserta lain di kepesertaan Kartu Prakerja yang intentifnya belum bisa dicairkan. Padahal, bantuan uang tersebut jadi salah satu andalan Presiden Jokowi untuk jarring pengaman sosial dampak Covid-19.
Pemerintah dan manajemen pelaksana program Kartu Prakerja sementara menghentikan proses pembayaran intensif kepada peserta gelombang I,II,III. Setidaknya hingga saat ini terdapat
477.971 peserta yang telah menuntaskan satu pelatihan dan telah mendapatkan sertifikat. Dari jumlah itu hanya 361.209 peserta yang telah menerima intensif sementara sisanya belum.
Saat ini pihak manajemen pelaksana telah meminta persetujuan Menko Perekonomian untuk mencairkan intensif kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan. Dengan demikian pencarian tersebut tidak perlu lagi menunggu verifikasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sehingga peserta yang telah menyelesaikan pelatihannya hingga gelombang Kartu Prakerja Ketiga ini dan belum mendapatkan intensif, dipastikan akan mendapatkannya pada pekan ini.
Hinga akhir tahun, pemerintah menargetkan 5,6 juta peserta dapat memanfaatkan dari Kartu Prakerja, dengan anggaran dana sebesar Rp 20 triliun. Dari anggaran tersebut, setiap peserta dapat mendapatkan sebesar Rp 3.550.000 . Adapun rinciannya, Rp 1 juta untuk biaya pelatihan, Rp
600.000 per orang per bulan untuk intensif setelah pelatihan yang akan diberikan selama empat bulan atau total atau totalnya mencapai Rp 2,4 juta. Sedangkan sisanya sebesar Rp 150.000 merupakan intensif survey.
Diharapkan pemerintah lebih konsisten dalam membuat program. Tidak hanya manis pada visi awal namun juga dalam implementasiannya dapat dijalankan dengan baik dan dapat bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.

Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tinggalkan Balasan